Dindikbud Demak Gelar Lomba Mapsi Tingkat SD dengan Protokol Kesehatan Ketat

DINDIKBUD-01/10/2021 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Demak menggelar Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (Mapsi) untuk tingkat sekolah dasar pada hari Rabu (29/09/2021).

Dalam kegiatan tersebut, 14 cabang diperlombakan untuk kategori putra dan putri kecuali pada lomba azan dan ikamah. Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Dindikbud Demak melalui Plt. Kasi Pembinaan Sekolah Dasar Tri Pitoyo, S.Pd, M.Pd menuturkan ajang tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Prestasi memang harus diraih, tapi kesehatan harus menjadi nomor satu,” tegasnya.

Dijelaskan pelaksanaan Lomba Mapsi pada tingkat SD diselesaikan langsung dalam satu hari. Kegiatannya sendiri dibagi di empat lokasi yakni SDN 1 Kuripan, SDN 2 Kuripan, SDN 1 Karangawen, dan SDN 5 Karangawen. Seleksi di masing-masing kecamatan bahkan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). “Pembagian lokasi pelaksanaan lomba sendiri dilakukan demi menghindari kerumunan di satu tempat. Bahkan yang boleh ikut dalam kegiatan juga dibatasi,” terangnya. Hanya peserta, kepala sekolah, dan pelatih yang diperbolehkan mengikuti acara tersebut. Padahal, pada pelaksanaan Lomba Mapsi pada kondisi sebelum pandemi Covid-19, agenda tersebut diselenggarakan dengan semarak. “Jadi kali ini kegiatannya hanya pembukaan, pelaksanaan, dan pemberian hadiah tanpa ada acara seremonial,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa peserta yang mengikuti perlombaan ini merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Demak. Pelaksanaan Lomba Mapsi tingkat SD pada tahun ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 namun sayangnya harus tertunda akibat pandemi Covid-19.

“Tahun-tahun sebelumnya biasanya dilaksanakan hingga ke tingkat provinsi pada bulan Juli sampai Agustus, namun kali ini pelaksanaan hanya sampai tingkat kabupaten,” katanya.

Sebelumnya, ada rencana pelaksanaan lomba dilaksanakan secara daring. Hanya saja, seperti diketahui bahwa pembuatan video memakan dana yang cukup memberatkan bagi pihak sekolah.

“Akhirnya ditentukan bahwa kegiatan dilaksanakan langsung tatap muka, tapi protokol kesehatan tetap yang utama. Ajang ini juga merupakan sarana refreshing untuk anak, bagi mereka yang sudah setahun lebih tidak bisa bersosialisasi dengan kawan, merasakan jenuh, serta dimaksudkan meningkatkan keinginan mereka untuk kembali bersekolah,” jelasnya.

Dengan adanya Lomba Mapsi, menurutnya siswa bisa mengembangkan bakat dan minat mereka khususnya dalam ketakwaan dan keimanan di bidang agama islam.

Pihaknya berharap Lomba Mapsi bisa menjadi ikon Kabupaten Demak sesuai dengan julukannya yang dikenal sebagai Kota Wali.

“Kalau kondisi sedang normal, pelaksanaan Lomba Mapsi ada paradenya juga,” pungkasnya.

Dalam lomba tersebut 14 cabang yang dilombakan di antaranya keterampilan salat fardhu, lomba karya tulis islami, seni kaligrafi islami, seni rebana islami, dan seni tilawatil Quran.

Bagi pemenang dalam kategori perorangan, peserta mendapatkan piagam, piala, dan uang pembinaan Rp500 ribu untuk peringkat pertama, Rp300 ribu untuk juara ke-dua, dan Rp200 ribu bagi yang mendapat posisi ke-tiga. Sedangkan untuk kategori beregu, uang pembinaan yang didapatkan lebih besar lagi.

Galleri Kegiatan

Semoga bermanfaatTerimakasih

Share via
Copy link
Powered by Social Snap