DINDIKBUD-12/07/2019 Benda cagar budaya peninggalan zaman Hindu di Desa Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Situs tersebut disebut warga sebagai petilasan Mbah Dudukan. Petilasan Mbah Dudukan terdapat 4 (empat) arca, 1) Patung Ganesha, 2) batu lingga-yoni, 3) batu ukuran kecil mirip prasasti dan 4) batu berbentuk kerucut namun sudah sulit dikenali diperkirakan Nandi atau patung sapi.
Saat ini arca terletak pada lahan persegi di tengah sawah. dipagar bambu setengah lingkaran, dan di sekitar arca terdapat bekas sesaji dan dupa atau kemenyan. Desa Blerong Kecamatan Guntur berbatasan dengan Desa Bulusari Kecamatan Sayung.
Kepala Plt UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Achmad Widodo menuturkan keberadaan arca itu menjadi penunjuk adanya jejak Hindu di wilayah Demak. Secara pasti belum di ketahui arca tersebut pertama kali ditemukan. Namun, dari catatan yang diperolehnya dari Belanda tercatat tahun 1910 silam. Karena sudah tercatat sejak zaman Belanda, situs itu diperkirakan sudah ada sebelum kerajaan Islam di Demak.
Arca itu memang asli ditemukan di Desa Blerong karena dicatatan yang kami peroleh dari Belanda tahun 1910 ada arca di Blerong itu. Dan di tahun 1914 nomor register 193 bahwa di Demak Desa Brelong ada sebuah arca berupa Ganesha, Yoni dan Nandi. Diperkirakan ada sebelum kerajaan Islam di Demak,”.
Arca tersebut sudah di datangi dari Tim Arkeologi Nasional dan seorang peneliti dari Belgia. Hal itu untuk menelusuri jejak arca sekaligus mencari lokasi sebenarnya arca itu berada. Penelitian tersebut untuk mencocokkan catatan yang dari Belanda itu dengan kondisi sebenarnya. Penelusuran jejak cagar budaya lainnya, serta untuk mencari tahu lokasi tepatnya arca itu dulunya,”.
Bapak Widodo menjelaskan keberadaan arca itu sebagai tempat pemujaan jaman Hindu. bukan makam, dilihat dari struktur arca itu sebagai tempat pemujaan,”.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Afiv Taufiq Rohman menambahkan arca itu merupakan benda cagar budaya yang perlu di jaga kelestariannya. Demak banyak di temukan benda cagar budaya, sehingga perlu dilestarikan, dengan penelitian yang dilakukan Tim Arkeoloig Nasional nantinya mampu menelusuri jejak artefak yang lain di Kabupaten Demak.
Petilasan Mbah Dudukan dirawat secara swadaya oleh Sumadi, seorang warga setempat. Tiap hari dia membersihkan lokasi di sekitar arca. Bahkan dia membeli batu untuk akses jalan menuju lokasi menggunakan biaya sendiri. Sebab, lokasi arca berada di tengah sawah sekitar 50 meter dari jalan desa. Sumadi menjadi juru kunci karena ia dipesan oleh seorang tokoh masyarakat setempat.
Semoga bermanfaat – Terimakasih